Limakilo.com adalah aplikasi layanan yang menghubungkan langsung antara petani dengan konsumen yang ingin membeli hasil panen mereka. Melalui layanan ini, Limakilo berharap dapat mengifesiensikan pola distribusi produk pertanian, dengan mempertemukan antara pembeli dan petani. Fakta bahwa masih banyak petani yang masih tak berdaya menentukan hasil panennya membuaat keempat orang ini ingin membantu para petani. Aplikasi ini dinamakan Limakilo karena salah satu tujuan dari aplikasi ini untuk melakukan penjualan secara paket kecil dan grosir. Paket kecil tersebut adalah sekitar 5 kilogram, sesuai asumsi kebutuhan target konsumen. Tahun 2016 yang lalu, aplikasi ini mendapatkan pendanaan dari East Ventures. Kemitraan dengan East Ventures ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Limakilo. Sebagian besar pendanaan akan digunakan untuk mencapai target kemitraan dengan lebih banyak petani dan perluasan pasar di luar Jakarta pada tahun ini dengan cara menjalin kerja sama dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan melakukan pelatihan aplikasi kepada petani yang tergabung sebagai mitra Gapoktan.
Startup yang diresmikan Presiden dan Menkominfo tersebut merupakan salah satu startup yang dipercaya dapat mendorong Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia. Tim Limakilo memiliki visi mengembangkan aplikasi Limakilo dari sebuah startup teknologi menjadi social enterprise yang bisa memberi manfaat kepada petani melalui bisnisnya.
Jika diperhatikan, aplikasi ini tidak jauh beda dengan toko online yang lain. Dimana para penjual/distributor menjual secara langsung dagangannya dan pembeli pun bisa secara langsung berkomunikasi dengan penjualnya. Hanya saja, aplikasi Limakilo lebih diutamakan, untuk para petani. Sehingga mereka bisa secara langusung menjual hasil taninya.
Jika diperhatikan, aplikasi ini tidak jauh beda dengan toko online yang lain. Dimana para penjual/distributor menjual secara langsung dagangannya dan pembeli pun bisa secara langsung berkomunikasi dengan penjualnya. Hanya saja, aplikasi Limakilo lebih diutamakan, untuk para petani. Sehingga mereka bisa secara langusung menjual hasil taninya.
Wajah dibalik aplikasi Limakilo ini adalah Lisa Wulandari (Business Analyst, Marketing, Operation), Arif Setiawan (Backend & API Developer, Frontend Web Developer) dan Walesa Danto (Android Developer). (Tim Salsabila) merupakan orang dibalik berdirinya apalikasi ini. Keempat pemuda ini berasal dari Bandung yang bertemu di Institur Teknologi Telkom. Harga bawang merah di Jakarta yang meningkat tajam menjadi ide terbentuknya Limakilo. Harga yang tinggi tidak serta merta memberi efek kepada petani, misalnya keuntungan besar tapi malah para tengkulak yang mengambil keuntungan. Sebelum membuat konsep Limakilo, tim Salsabila melakukan riset terhadap konsumsi bawang merah di Indonesia. Hasil riset itu menguak bila kebanyakan petani menjual bawang merah dalam satuan ton pada pengepul. Sementara konsumen rumah tangga di Indonesia kerap hanya membeli bawang merah dalam jumlah kiloan untuk digunakan selama beberapa minggu. Tak hanya petani dan konsumen saja yang dipermudah oleh aplikasi Limakilo ini, juga pemerintah. Seluruh data mengenai harga bawang yang dikumpulkan, bisa menjadi salah satu patokan pemerintah untuk memantau harga komoditas ini.
sumber :
http://limakilo.id/
https://www.infokomputer.com/2016/04/fitur/aplikasi-limakilo-belanja-bawang-digital/
http://petanimuda.org/lima-kilo-yuk-belanja-ke-petani/
http://tekno.liputan6.com/read/2514319/terima-kucuran-dana-startup-limakilo-berharap-bisa-bantu-petani